Friday, February 5, 2016

Belanja ala ala DistyOktavia

Shopping............!!!!!!!!!!!!
who doesn't like shopping???

Mayoritas wanita pasti suka sama yang namanya belanjeee... Dengan berkembangnya teknologi, belanja juga sekarang online. Dan lebih enak dibandingkan harus muter-muter mall berjam-jam. Ya walaupun tetep ada resikonya juga, kayak salah ukuran dan sejenisnya. Shopping itu emang terbukti menghilangkan stress meskipun juga berdampak menjadi pemborosan.. Jadi harus hati-hati ya teman-teman kalo mau shopping...

Anyway....
Setiap orang punya pandangan masing-masing dalam menghargai suatu barang, sehingga mereka dalam membeli barang punya kriteria yang beda-beda Ada orang yang punya prinsip/pandangan kalau beli barang tu harus branded, walapun mahal tapi kualitas oke. Ada juga yang ga peduli branded atau engga, mahal atau murah yang penting dan utama adalah awet (selain naksir modelnya juga haha)
Nah, aku punya prinsip/pandangan sendiri mengenai barang yang akan aku beli. Maybe temen-temen juga punya pandangan yang sama atau bisa menjadikan pandanganku ini sebagai salah satu option...

Dalam membeli barang, ada jenis barang yang aku bener-bener utamakan kualitas. Meskipun mahal, aku akan nabung bener-bener buat beli. Tapi juga ada beberapa jenis barang yang aku beli murah, tidak harus branded dan kalau harga mahal perlu berpikir keras dulu. Namun kadang juga hanya berdasarkan 'lucu'nya hahaa namanya juga cewekssss

First thing first, barang yang aku utamakan kualitas meskipun agak mahal-mahal (pokoknya harga sama kualitas setara lah) itu adalah barang elektronik. Specially, handphone. Aku pernah sampe argue panjang sama pasangan aku (mihas namanya) tentang masalah ini. Untuk handphone, dia prefer beli yang sekitar 2jt-an aja. Sedangkan handphone yang aku tergetkan harganya diatas itu (of course harus nabung ekstra keras). Dia berkata "ngapain beli mahal-mahal, sama aja. bisa ini bisa itu". dan fyi, dia itu orangnya suka ganti-ganti hp. Prinsip dia, saat harga handphone yang dia punya itu mau terjun bebas (turun harga banget), dia langsung jual. Katanya biar ga rugi banget. Paling rugi 100-200rb aja, setelah itu beli baru lagi dengan kisaran harga yang sama (jadi ga sakit hati bgt gitu pas beli mahal tp trs brp tahun harganya cuma berapa) dan menurut dia juga kalo hp harga segitu ikutin perkembangan teknologinya cepet (soalnya dia suka ngegame huhu). Tapi, aku tidak setuju. Kenapa? mungkin itu cocok sama dia karena memang dia seneng teknologi, gadget, jadi istilahnya beli terus dia nyobain teknologi-nya kayak apa, oke apa engga, sesuai apa engga dengan harga, dan sejenisnya, terus dia jual dan ganti yang lain. Dia concern banget sama speknya. Sedangkan aku, tipe orang nya yang pakai satu barang (disini hape) sampe itu barang bener-bener layak buat di museum kan alias emang rusak. Jadi bukan buat gonta-ganti. Maka, kualitas sangatlah penting. Beli yang harga 2jt-an kan kita belum tau itu hape beneran awet apa engga  bertahun-tahun (kalo jatoh langsung error apa engga hehe) walaupun tetep tergantung cara pemakaiannya seperti apa,. Jatuhnya akan lebih mahal kalau gonta-ganti terus. Menurut akuh.....
Aku juga ga beli hape agak mahalan dengan asal, sok-sok an. Tapi aku juga pertimbangkan, harga segitu worth it ga dengan kualitas yang aku dapet. Minimal aku pake hape tu 3tahun. Simple, price=quality. Emang sih sayang sebenernya kalo beli mahal-mahal tuh, jadi tetep liat kondisi nantinya juga. Memungkinkan atau engga untuk mencapai itu. Tapi tidak ada salahnya jika berusaha pelan-pelan menyisihkan sedikit pendapatan untuk membeli itu. Aku ga malu hape aku keluaran lama, malah sentimentil value-nya itu yang sayang kalo dilepas. Yang jelas hape lama ku ini awetsssss, sudah masuk tahun ke-4 pemakaian bahkan lebih. Jadi kalau udah kerja nanti, mau nabung buat upgrade hape yang sudah mulai tua ini.... huhu Notice, ga aku jual. Aku simpen.  Targetkan yang terbaik, tercapai atau engga biarkan keadaan nanti yang menjawab.

-Wah panjang juga ya ceritanya hahaa-

Next, barang yang ga harus mahal. Sandang. seperti baju, tas dan sepatu. Seperti yang aku bilang tadi, aku orangnya kalo udah punya satu, yauda dipake itu terus. Hal itu berlaku di sepatu. Wedges cuma punya satu dan sekarang kondisinya sudah mengenaskan (butuh baru haha), flatshoes juga cuma punya dua.. Kalau pakaian, jelas baju itu ganti-ganti. Jadi aku kalau beli baju, celana bahkan tas. Itu ga beli yang harus bermerk dan mahal. Biasanya baju pergi yang harga standart aja. Tapi, pasti aku punya minimal satu yang 'mahal' {mahalnya juga ga yang sampe wah banget loh) Soalnya pasti kita butuh satu baju, celana, tas yang awet. PASTI. Beli satu yang bermerk (atau engga), agak mahal dengan kualitas oke. Tapi sisanya, beli yang harga standar-standar aja karena buat ganti-ganti kannnnnn.... Untuk tas, maybe beli yang tas kulit. Itu invest loh, awet banget. Aku belajar dari mama aku, dulu mama masih gadis beli tas kulit dan sekarang masih kece badai, bahkan masih bisa dipakai kalau nanti aku punya anak perempuan. (kalo ga aku rusakin duluan haha)

Untuk barang lainnya, misal kacamata. Story dari mihas, dia bingung beli kacamata yang mahal sekalian apa yang ratusan ribu aja (soalnya kalo kacamata minus yang suka dijual di mall yang 30rb-an itu katanya dia pusing). Satu hal, kamu harus tau kamu tipe orang kayak apa. Kalau kamu orangnya 'apik', beli yang ratusan ribu aja bakal awet kok. Tapi kalau km tiper orang yang naruh barang suka gletakan sembarangan, yang mahal sekalian aja biar ga cepet ancur haha. Itu fact, bagi orang yg apik, "ngapain sih beli itu mahal-mahal, yang biasa juga awet kok' tapi bagi orang yang ga apik, mereka puas dengan harga mahal karena barang mereka aman dari rusak yang mereka sebabkan sendiri.

Salah satu temen aku, si Nindy. Ngasih saran ke aku, "kalau mau beli barang, yang branded aja. Caranya, beli saat barangnya diskon." dan itu bener. Saran itu cucok. Emang branded itu penting kl emang kualitas oke, dan biar ga kemahalan dan ga 'ngoyo' banget belinya, ya beli pas diskon.

" Kalo mau keluarin uang untuk sesuatu yang 'mahal' (mahal itu relatif), pikirkan worth it atau engganya. Yang merasakan itu kamu. Orang lain beranggapan ke-mahal-an itu wajar, krn kebutuhan orang beda-beda. Kecuali emang kamu beli dengan harga mahal cuma karena gengsi dan sejenisnya (hindari). " - ao

thankyou
-ao

No comments:

Post a Comment