Sunday, February 28, 2016

Up Coming Next

SEE YOU NEXT WEEK
- ao

Jobless = Nothing to do? WRONG!

Pengangguran.
Ya memang saat ini status aku seorang pengangguran haha..Udah cari kerja, tes, dan interview sana sini tapi belum dapet rejeki kerja juga.. Yasudah jalani saja lah yaa....

Jobless selama hampir setengah tahun ini, bikin aku banyak berpikir dan mencari ide. Sempet ingin bisnis (udah ada konsep sih tinggal jalan aja, doain lancar yahh.. bhihii ) ya siapa tau bisa berkembang amin... Dan setelah dirasa-rasa dan dipikir-pikir, ternyata aku dapet hikmah banyak selama jobless. Memang pasti aku butuh punya pekerjaan untuk dapet pendapatan, tapi jobless bukan berarti bener2 nothing to do loh...
Cuma pengen share aja disini, apa ajasih yang aku rasain selama jobless ini...

Disamping usaha aku yang mencari lowker sana sini dan belum dapat, beberapa hikmah yang aku dapet itu salah satunya adalah kesempatan untuk mengembangkan diri. Selama ini, aku belum pernah eksplor hal yang sukai. Hanya fokus disekolah, kuliah, lulus tepat waktu, ya pokoknya akademisi deh.. Hal yang aku suka hanya untuk sampingan di waktu luang aja dan sama sekali ga terpikir untuk beneran dijadikan sesuatu yang bisa menghasilkan pendapatan, istilahnya ga pernah yang bener-bener diseriusin dan nekunin ilmunya. Karena mikirnya kalau itu ya hanya sekedar kesenangan yang bisa aku lakuin di waktu luang, itupun sesekali.

Nah, jobless artinya punya banyak waktu luang. Aku bener-bener dapet pelajaran banget, dan thank God, walaupun jobless aku tetep dikasih kesempatan untuk kembangin ilmu, pengetahuan, kreativitas, dan sejenisnya...
Malah aku lebih produktif, ga dipungkiri aku memang jadi tertarik untuk berbisnis. Kita (aku) ga tau rejeki kita (aku) itu dimana, kerja dimana, kantoran atau bisnis, atau apapun. Who knows?. Tapi kita (aku) harus bisa manfaatin waktu yang ada buat meningkatkan kualitas diri. Ya khannnnn?...

Jadi, temen-temen yang senasib sama aku belum dapet kerja, kalian bisa mulai eksplor diri kalian. Hal apa yang kalian suka, dikembangkan, ide-ide apa yang kalian punya. Sekarang masa-nya entrepreneur loh, walaupun memang diawal tidak akan menghasilkan sesuatu yang besar, tapi kalau kita giat, serius, ga menutup kemungkinan untuk jadi besar loh.. Bisnis? awali dengan hal yang kalian suka. Karena gakan lebih membahagiakan kalau kita melakukan hal yang kita sukai itu dapat menghasilkan pendapatan.

Saat menulis ini, aku memang belum jadi apa-apa. Yuk kita sama-sama berkembang jadi lebih baik, eksplor diri kita. Be an entrepreneur, siapa tau emang jalannya disitu. Dari yang modal kecil-kecilan dulu. Aku juga pengen kerja kantoran biar dapet pendapatan terus bisa buat modal bisnis... Tapi karena belum kerja, ya aku pilih bisnis yang ga makan modal banyak dan alhamdulillah orang tua ngasih dukungan, ngasih kesempatan itu.

Aku terimakasih banget juga sama si Mihas (hidayah Allah melalui dia), dia yang bener-bener dari awal yang ngeliat 'potensi' aku.. Dia yang ngarahin aku, dia yang ngasih usul kalo hal yang aku suka/kebiasaan aku itu bisa diarahkan ke suatu kegiatan. Memang kegiatan itu bukan untuk dapet pendapatan, walaupun memang bisa dalam beberapa tahun (dan memang bukan main orientation aku juga), tapi paling engga passion dan kesenangan batin itu tersalurkan dan bisa bermanfaat buat orang lain yang liat (not for getting famous, too). Berawal dari situ, perkembangan diriku lebih baik. Sampai akhirnya muncul ide-ide lain pingin bisnis ini itu, pengen bikin ini itu, hahahaa....

tetep Allah ya nentuin, aku cuma bisa bikin konsep, pandangan, ngejalanin pelan-pelan, usaha pelan-pelan..
Saatnya jadi diri kita sendiri, dan jadikan hoby atau kegemaran kita sebagai salah satu yang bermanfaat :)

--------

Nanti kalau ide kegiatan dari si Mihas itu udah aku jalanin (sekarang masih ada kendala), mungkin aku bakal cerita lebih jelasnya kenapa aku lakuin itu..

------

bytheway..... Minggu depan (minggu pertama maret) aku udah ada project DIY. I'm so excited!! Nanti bakal aku share apa aja DIY stuff yang berhasil aku kerjain dalam satu minggu besok... yuhuuuuuuu ;)

------
thankyouuuu
-ao

Saturday, February 27, 2016

DIY: Stuff Storage (1)

Hey guys....
Kali ini tulisannya tentang DIY or Do It Yourself !
DIY stuff storage kali ini pengen aku bikin untuk alat makeup.... Aku ga punya tempat alat makeup dirumah, dan tiba-tiba munculah ide saat melihat botol selai coklat favorite aku yang sudah kosong inihh..... (ga sebut merk haha :p )
Gampang dan simple banget kok bikin-nya.. Aku tulisin langkah-langkahnya yahhhhh

1. Lapisi Kaleng dengan Kain Flanel
Jangan lupa, sebelum dipakai botolnya dicuci dulu yahhh... Pertama, lapisin botolnya dengan kain flanel. Kain flanel ini juga aku punya sisa dari project aku yang dulu. Aku pakein warna merah, karena ini warna favorite aku. Cara melapisinya (menempelkannya) menggunakan lem tembak atau lem lilin. Jadi langsung aku di lem di lingkaran tengah  badan botolnya secara vertikal. Setelah di lem, baru deh flanelnya dikerucutkan keleher botol, sambil dikasih lem sedikit-sedikit. Jadinya seperti ini :


Langkah 1

 2. Lapisi dengan Plastik Kado
Setelah dilapisi kain flanel, aku lapisin lagi pakai plastik kado. Tujuanku sih biar ga basah kalo (ga sengaja) kena air, terus juga biar ga gampang kotor/debu. Jadi aku lapisin plastik benih dengan motif polkadot warna pink. Ditempel pakai isolasi biasa aja sudah bisa nempel. Nah Bagian bawah susah, soalnya botol kan bundar, jadi plastik gabisa fleksibel. Jadinya aku gunting bagian bawah plastik setelah seluruh badan botol sudah terlapis. terus sisa sedikit plastik di bagian bawahnya aku isolasi aja ke arah tengah lingkaran bawah botol (ribet ya kata2nya? maap).. Tapi tetep agak berkerut dibagian bawah, di foto agak keliatan kerutan dibagian bawah botol. Mungkin kalian bisa lebih bagus dari aku bikinnya hehe.. Penampakannya seperti ini:

Langkah 2


 3. Kasih Pita Serut Cantiks
Dan yang terakhir aku kasih pita serut. Sebenernya gausah dikasih pita juga udah bagus kok, lucu. Tapi aku iseng aja aku tambahin pita. Tali pitanya tinggal aku puterin di botol terus aku isolasi dikit, dan pitanya juga aku isolasi belakangnya biar nempel. Tadaaaaaaaaaaaaaaaa............ Jadinya seperti inihhh:

Langkah 3

----------------------------------------------------------------------------

Jadi sekarang alat makeup aku sudah ada tempatnya. Kayak brush, sisir, dannnn sejenisnyaaaa.... Semoga bermanfaat :)



-----

Thankyouuuuuuu
-ao

Friday, February 26, 2016

[REVIEW] Wardah Everyday Luminous Face Powder


Sebelumnya, aku udah nulis tentang produk make up yang aku pakai, dan disana aku menyebut bahwa bedak yang aku gunakan adalah compact, bukan powder (bisa dibaca disini). Tapi akhirnya aku pun memutuskan untuk mencoba menggunakan bedak tabur. Dengan brand yang sama yaitu Wardah, serta jenis bedak, dan nomor bedak yang sama yaitu Luminous Face Powder 01 Light Beige.







Dan ya, aku kesusahan pakainya. Aku ga pernah pakai bedak tabur, jadi agak ribet pas pakai. Sebenernya alesan aku pengen coba tabur ini karena yang aku tau memang bedak tabur itu kandungannya lebih enteng dari compact. Jadi pengen lebih aman aja gitu buat wajah aku, jadi yang compact selalu di makeup pouch aku. Sedangkan yang maybelline, aku simpen dirumah dan ku pakai sesekali kalau cuma keluar sebentar yang ga perlu makeup rempong2 hihi

Bedak tabur ini untuk kulit normal/kering/berminyak. Bukan unutk berjerawat. Saat beli, aku ditanya "yang biasa atau jerawat?" aku jawab "jerawat cuma kalau mens aja sih" terus si mba cantik bilang "yaudah yang biasa aja kalau gitu ya ". Akhirnya diriku beli yang untuk wajah normal/kering/berminyak.

Hasil pemakaiannya beda dengan bedak compact. Aku kira dengan seri dan nomor shade yang sama akan memberikan hasil yang sama pula. Ternyata tidak, gaesss..... Yang tabur lebih natural.

kiri : Tabur ; kanan: Compact
Bedak compact lebih orange, dibandingkan tabur. Jadi kalau pakai tabur lebih natural kayak 'no makeup' makeup, kalau mau lebih keliatan ya agak tebel pakainya :)
Tapi overall aku tetep suka, soalnya di kulit aku ya agak kayak no-makeup. Yang pasti lebih enteng lah daripada compact untuk wajah (karena saat beli, wajah aku sedang diserang jerawat, jadi aku purchase yang tabur)

thankyou
-ao

[REVIEW] Pinky Peach Lip Palette Wardah - SWATCHES


Hay Hay Hay........................
Kali ini aku bikin review tentang lip palette wardah. Lip Palette wardah memiliki 3 varian warna, yaitu Pinky Peach, Perfect Red, dan Choco Cholic. Penampakan ketiga-nya adalah sebagai berikut:

source: Google
Nah dari 3 varian tersebut, lip palette wardah yang udah aku pakai dari Oktober 2015 (ada labelnya di foto hehe) ini adalah yang varian Pinky Peach. Aku memang selalu melabelkan barang aku sesuai dengan bulan mulai aku gunakan bukan aku beli. Karena biasanya kan beli belum tentu langsung pakai. Penampakan kemasannya (depan-belakang) adalah seperti gambar dibawah ini:


Untuk warnanya, ada 8 warna yang memang semuanya shade pink-peach. Bisa dipakai satu persatu, atau bisa juga di combain dalam pengaplikasian-nya. Sesuai selera :). Urutan warna/shade pada palette ini dari kiri ke kanan adalah : Exc 36, Matte 17, Exc 33, Exc 37, Exc 50. Exc 40, Exc 29, Exc 28




maaf gambarnya jelek :D

Warna yang paling sering aku pakai adalah Matte 17 dan Exc 33 karena warnanya yang cerah tapi kalem dan seger. Kadang juga aku combain, biar warnanya lebih gelap dikit. Yang pasti kalau pakai yang pink terang banget seperti Exc 29 dan Exc 28, pasti aku combain dengan yang warna nya lebih kalem. Karena kalau engga, itu warnanya ngejreng banget bikin aku keliatan kayak mau dangdutan :p

----

Aku ga beli yang Perfect Red karena aku emang belum berani pakai lip warna merah. Aku masih seneng pake yang kalem, natural, teenage gitulah hehe. Kalo mulai coba warna merah, mungkin nyoba yang stick dulu punya mama haha... Terus aku juga ga beli yang choco, ya karena emang saat itu gada tester nya jadi aku ga tau cocok apa engga. Akhirnya pilih yang aman aja yaitu Pinky Peach...

Oke makasih buat yang udah bacaa, semoga bermanfaat :)

thankyou
-ao



Saturday, February 20, 2016

Make Up Brush [UPDATE!]

Make up brush itu macem-macem. Umumnya satu set berisi10-12 brush. Awalnya aku sempet tertarik beli yang satu set kayak yang temen aku beli. Tapi karena aku itu tidak pandai ber-makeup dan juga kalo make-up ga pakai yang aneh-aneh cuma pakai basic aja, jadi bakalannya dari satu set itu banyak yang ga kepake. Akhirnya aku memutuskan untuk mencoba membeli brush satu persatu sesuai kebutuhan. Sampai hari ini, aku sudah 3 kali beli brush. 2 brush single, 1 brush paket. Beginilah penampakan dan review ketiganya (urut pembelian) :

1. Single Brush (p=12cm)
 Pertama kali aku beli brush adalah yang seperti ini. Pengetahuanku tentang brush emang ga terlalu bagus (namanya juga pemula)
Jadi saat aku beli brush ini, aku gambling. Bagus apa engga, trs emang yang bagus sama engga tu bedanya apa. Aku beli ini di Strawberry MOG seharga Rp. 28.000. 

full open brush
lapisan penutup ditarik keatas

ditutup dan ditekan kebawah
Setelah aku coba ternyata brush-nya halus, walaupun memang pasti tidak sehalus brush yang harganya jauh diatas itu. Tapi kualitas brush ini tetep oke. Aku pakai brush ini untuk pengaplikasian bedak. Enak. Halus gitu pas dipakai. Aku juga baru belajar menggunakan brush untuk bedak. Selain itu juga bulunya tidak mudah rontok/lepas. Warnanya ungu dengan detail warna putih yang ga jelas bentuknya apa.

2. Brush Set ( Isi 5 + Pocket)
Aku merasa kalau brush yang aku punya itu kurang. Aku penasaran untuk cari brush lagi yang ukurannya lebih kecil/simple. Bisa dipakai untuk menggunakan bedak atau pelembab. Dan aku menemukan kemasan ini. Isinya 5 (di foto cuma 4 soalnya yang satu aku lupa naruh dimana hehe) ada brush gepeng ukuran besar (dibanding lainnya dlm kemasan), kemudian brush kecil sebanyak 2 brush, kemudian brush sponge untuk penggunaan eyeshadow, dan yang terakhir sisir untuk bulu mata atau alis. Aku beli cuma Rp. 17.000 di Strawberry Matos. Dan hasilnya..... mengecewakan (yaiyalah harganya aja udah murah bangetzz).


set packaging
detil brush


Sebenernya ga 100% mengecewakan. Yang mengecewakan itu brush yang paling besar, dimana yang sebenernya paling aku harapkan kegunaannya. Kenapa mengecewakan? Pertama, bulunya jelek. Kaku, cepet copot kalo ditarik, dan yang paling ngeselin itu ada bau-bau tidak sedap pada kuasnya. Jadi males mau pake. Tapi kuas lainnya cukup berguna. Yang aku pakai kuas bulu mata atau alis. Biasanya aku pakai buat nyisir bulu mata saat pakai mascara (alhamdulillah berguna). Brush sponge blm aku pake krn aku ga pake eyeshadow, kemudian brush 2 lainnya kadang aku pakai dan cukup oke. Overall, yang rugi cuma kuas yang paling besar. Lainnya bisa dipakai, apalagi case-nya, bermanfaat binggoooo ;)



 3. Single Brush (p=10cm)
Satu bulan berlalu, aku masih penasaran nyari brush yang lebih kecil dari yang brush aku pertama. Aku ke toko Raya, dan disana banyak banget brush. Dari yang murah(an) sampe yang harganya agak mahal. Aku bingung, mau beli yang kayak gimana. Aku cari yang pendek, yang bisa masuk makeup pouch aku, ada tp jelek. Rata-rata yang bagus2 itu gagangnya panjang. Akhirnya menemukan kemasan yang sama dengan brush pertama aku namun lebih kecil (cucok). Aku pertimbangan beli ini karena : (1) Harga terjangkau Rp. 20.000 saja. (2) Kualitasnya aku udah tau krn sama kyk brush ku yang pertama, (3) Ada tutupnya, karena aku mementingkan kebersihan brush. Kalau gada tutupnya, takut nanti kecampur2 sama yang ada di makeup pouch aku (kyk parfum, siapa tau parfumnya netes) Selain itu juga emang meminimalisir kena debu sih. Jadi pakai penutup biar aman.

full open brush
lapisan penutup ditarik keatas

ditutup sempurna
Packaging-nya warna silver, dengan detil titik-titik di bagian bawah brush. Dan love pada tutup brush. Bahan brush-nya sama dengan yang pertama. Namun, bahan packaging-nya lebih tipis dibanding dengan brush yg pertama. Tapi overall sama persis dan aku syukakkk...

PERBANDINGAN UKURAN =


Walaupun cuma beda 2cm panjangnya, tapi perbedaannya cukup nyata. Karena ketebalan brush pun berbeda. Yang besar aku simpan dirumah, yang kecil aku masukin makeup pouch aku



Tadinya aku mau beli brush khusus pelembab (biasanya unutk pelembab yang dicocol), tp karena aku juga jarang pake pelembab dengan brush jadi ya manfaatin yang ada dulu aja. Kalo emang mau pake brush ya brush-nya di buka sedikit aja, trs pas mau apply bedak tinggal dibuka full. Brushnya aku buka sedikit aja, biar lebih padet dan kaku, jadi enak pas apply pelembabnya. Kayak gini:


------------------------------------------------------------------------------------------------------------

[UPDATE!]

di akhir bulan Februari, aku pun mengapdate koleksi brush aku. Kali ini aku beli yang 5 In 1 (lagi), tapi sebelum beli, aku buka dulu terus brushnya aku coba pegang dan aku cium bau-nya (pengalaman yang pertama kali beli). Beginilah penampakannya :


Harganya Rp. 23.000 di ATK Ciliwung (niatnya cari kebutuhan yang lain disini, tapi ternyata ada brush, ya skalian aja lahhhh). Dan brush-nya lembut, kualitas cukup okeeehhhh... Rencana, sesuai dengan kebutuhan, brush yang paling besar aku gunakan untuk pengaplikasian alas bedak aku . Soalnya pelembab aku masih pake yang di cocol gitu, daripada pakai tangan, jadi pakai brush (tapi ternyata aku pakai untuk kalau maskeran. Karena terlalu soft brush nya untuk aplikasi cream pelembab). Dan sisanya, 4 brush lainnya, aku gunakan sesuai dengan fungsinya masing-masing :).Brush No. 1 dipakai, brush untuk bulumata aku masukin makeup pouch, dan 2 brush lainnya aku simpan sebagai cadangan/sewaktu2 aku gunakan :)))

thankyouuuuuu 
-ao



Friday, February 5, 2016

Belanja ala ala DistyOktavia

Shopping............!!!!!!!!!!!!
who doesn't like shopping???

Mayoritas wanita pasti suka sama yang namanya belanjeee... Dengan berkembangnya teknologi, belanja juga sekarang online. Dan lebih enak dibandingkan harus muter-muter mall berjam-jam. Ya walaupun tetep ada resikonya juga, kayak salah ukuran dan sejenisnya. Shopping itu emang terbukti menghilangkan stress meskipun juga berdampak menjadi pemborosan.. Jadi harus hati-hati ya teman-teman kalo mau shopping...

Anyway....
Setiap orang punya pandangan masing-masing dalam menghargai suatu barang, sehingga mereka dalam membeli barang punya kriteria yang beda-beda Ada orang yang punya prinsip/pandangan kalau beli barang tu harus branded, walapun mahal tapi kualitas oke. Ada juga yang ga peduli branded atau engga, mahal atau murah yang penting dan utama adalah awet (selain naksir modelnya juga haha)
Nah, aku punya prinsip/pandangan sendiri mengenai barang yang akan aku beli. Maybe temen-temen juga punya pandangan yang sama atau bisa menjadikan pandanganku ini sebagai salah satu option...

Dalam membeli barang, ada jenis barang yang aku bener-bener utamakan kualitas. Meskipun mahal, aku akan nabung bener-bener buat beli. Tapi juga ada beberapa jenis barang yang aku beli murah, tidak harus branded dan kalau harga mahal perlu berpikir keras dulu. Namun kadang juga hanya berdasarkan 'lucu'nya hahaa namanya juga cewekssss

First thing first, barang yang aku utamakan kualitas meskipun agak mahal-mahal (pokoknya harga sama kualitas setara lah) itu adalah barang elektronik. Specially, handphone. Aku pernah sampe argue panjang sama pasangan aku (mihas namanya) tentang masalah ini. Untuk handphone, dia prefer beli yang sekitar 2jt-an aja. Sedangkan handphone yang aku tergetkan harganya diatas itu (of course harus nabung ekstra keras). Dia berkata "ngapain beli mahal-mahal, sama aja. bisa ini bisa itu". dan fyi, dia itu orangnya suka ganti-ganti hp. Prinsip dia, saat harga handphone yang dia punya itu mau terjun bebas (turun harga banget), dia langsung jual. Katanya biar ga rugi banget. Paling rugi 100-200rb aja, setelah itu beli baru lagi dengan kisaran harga yang sama (jadi ga sakit hati bgt gitu pas beli mahal tp trs brp tahun harganya cuma berapa) dan menurut dia juga kalo hp harga segitu ikutin perkembangan teknologinya cepet (soalnya dia suka ngegame huhu). Tapi, aku tidak setuju. Kenapa? mungkin itu cocok sama dia karena memang dia seneng teknologi, gadget, jadi istilahnya beli terus dia nyobain teknologi-nya kayak apa, oke apa engga, sesuai apa engga dengan harga, dan sejenisnya, terus dia jual dan ganti yang lain. Dia concern banget sama speknya. Sedangkan aku, tipe orang nya yang pakai satu barang (disini hape) sampe itu barang bener-bener layak buat di museum kan alias emang rusak. Jadi bukan buat gonta-ganti. Maka, kualitas sangatlah penting. Beli yang harga 2jt-an kan kita belum tau itu hape beneran awet apa engga  bertahun-tahun (kalo jatoh langsung error apa engga hehe) walaupun tetep tergantung cara pemakaiannya seperti apa,. Jatuhnya akan lebih mahal kalau gonta-ganti terus. Menurut akuh.....
Aku juga ga beli hape agak mahalan dengan asal, sok-sok an. Tapi aku juga pertimbangkan, harga segitu worth it ga dengan kualitas yang aku dapet. Minimal aku pake hape tu 3tahun. Simple, price=quality. Emang sih sayang sebenernya kalo beli mahal-mahal tuh, jadi tetep liat kondisi nantinya juga. Memungkinkan atau engga untuk mencapai itu. Tapi tidak ada salahnya jika berusaha pelan-pelan menyisihkan sedikit pendapatan untuk membeli itu. Aku ga malu hape aku keluaran lama, malah sentimentil value-nya itu yang sayang kalo dilepas. Yang jelas hape lama ku ini awetsssss, sudah masuk tahun ke-4 pemakaian bahkan lebih. Jadi kalau udah kerja nanti, mau nabung buat upgrade hape yang sudah mulai tua ini.... huhu Notice, ga aku jual. Aku simpen.  Targetkan yang terbaik, tercapai atau engga biarkan keadaan nanti yang menjawab.

-Wah panjang juga ya ceritanya hahaa-

Next, barang yang ga harus mahal. Sandang. seperti baju, tas dan sepatu. Seperti yang aku bilang tadi, aku orangnya kalo udah punya satu, yauda dipake itu terus. Hal itu berlaku di sepatu. Wedges cuma punya satu dan sekarang kondisinya sudah mengenaskan (butuh baru haha), flatshoes juga cuma punya dua.. Kalau pakaian, jelas baju itu ganti-ganti. Jadi aku kalau beli baju, celana bahkan tas. Itu ga beli yang harus bermerk dan mahal. Biasanya baju pergi yang harga standart aja. Tapi, pasti aku punya minimal satu yang 'mahal' {mahalnya juga ga yang sampe wah banget loh) Soalnya pasti kita butuh satu baju, celana, tas yang awet. PASTI. Beli satu yang bermerk (atau engga), agak mahal dengan kualitas oke. Tapi sisanya, beli yang harga standar-standar aja karena buat ganti-ganti kannnnnn.... Untuk tas, maybe beli yang tas kulit. Itu invest loh, awet banget. Aku belajar dari mama aku, dulu mama masih gadis beli tas kulit dan sekarang masih kece badai, bahkan masih bisa dipakai kalau nanti aku punya anak perempuan. (kalo ga aku rusakin duluan haha)

Untuk barang lainnya, misal kacamata. Story dari mihas, dia bingung beli kacamata yang mahal sekalian apa yang ratusan ribu aja (soalnya kalo kacamata minus yang suka dijual di mall yang 30rb-an itu katanya dia pusing). Satu hal, kamu harus tau kamu tipe orang kayak apa. Kalau kamu orangnya 'apik', beli yang ratusan ribu aja bakal awet kok. Tapi kalau km tiper orang yang naruh barang suka gletakan sembarangan, yang mahal sekalian aja biar ga cepet ancur haha. Itu fact, bagi orang yg apik, "ngapain sih beli itu mahal-mahal, yang biasa juga awet kok' tapi bagi orang yang ga apik, mereka puas dengan harga mahal karena barang mereka aman dari rusak yang mereka sebabkan sendiri.

Salah satu temen aku, si Nindy. Ngasih saran ke aku, "kalau mau beli barang, yang branded aja. Caranya, beli saat barangnya diskon." dan itu bener. Saran itu cucok. Emang branded itu penting kl emang kualitas oke, dan biar ga kemahalan dan ga 'ngoyo' banget belinya, ya beli pas diskon.

" Kalo mau keluarin uang untuk sesuatu yang 'mahal' (mahal itu relatif), pikirkan worth it atau engganya. Yang merasakan itu kamu. Orang lain beranggapan ke-mahal-an itu wajar, krn kebutuhan orang beda-beda. Kecuali emang kamu beli dengan harga mahal cuma karena gengsi dan sejenisnya (hindari). " - ao

thankyou
-ao

Tuesday, February 2, 2016

[REVIEW] Maybeline 'My First Make Up Kit'

Hay....
hari ini aku mau share tentang produk Maybeline New York yang baru aku purchase bulan Desember 2015. Sebelumnya aku udah tulis kalau make up yang aku pakai itu produk wardah. Kemarin saat lagi diskon besar-besaran disalah satu web online shop dalam memperingati Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional), aku iseng nyari produk make up selain wardah. Lagi pengen gitu lah update alat make up (hehe maklum baru kenal make up :p) karena kebetulan juga compact powder yang satu udah abis. Dan kemudian aku menemukan 1 set make up Maybeline New York "My First Make Up Kit" dengan isi 3 produk yaitu bedak, lipbalm, dan mascara. Dibandrol dengan harga Rp.79.000.
Saat beli, aku ga tau sih harga satuannya berapa, cuma aku merasa harga segitu murah untuk dapat 3 produk langsung. So, aku langsung order deh.... 
Beginilah penampilan dari produknya....

source: Google

Setelah produk sampai, tidak langsung aku pakai. Pemakaian produk baru aku mulai Januari 2016. Dan review dari ketiga produk ini adalah....



1. Clear Smooth All In One Shine Free Cake Powder (SPF 32/PA+++ // 01 Light)
Pada awalnya aku ga paham sama maksud 'All In One', aku ngira maksudnya itu ya bedak, lip sama mascara itu All in One (package). Beberapa kali aku coba pake bedaknya, seperti biasa aku alasin bedaknya dengan pelembab yang biasa aku pakai. Kemudian aku bandingkan hasilnya dengan pemakaian bedak yang biasa ku pakai. Dan hasilnnya..... awalnya bagus, tapi setelah aku pakai beberapa jam (dari pagi sampai siang) itu berasa luntur dan ga rata. Aku gatau apa yang salah, mungkin ga cocok kali ya sama wajah aku. Akhirnya aku stop pemakaian. Aku pakai hanya sesekali aja. Sampai suatu saat aku buru-buru mau keluar, akhirnya aku pakai bedaknya tanpa pelembab dan pengaplikasiannya aku pakai brush bukan sponge (dan selama diluar itu ga sempet ngaca dan aku merasa kayaknya bakal cemong nih muka aku). Setelah pulang, aku kaget liat wajah aku yang ternyata bedaknya matte. Nyatu sama kulit aku. Dari situlah aku sadar, yang dimaksud All In One adalahh........ dia itu uda termasuk Instant Brightening, Conceals, Smoothes, Evens. Jadi, kita gausah pakai alas bedak lagi (pelembab dan sejenisnya). Itulah yang menyebabkan wajah aku kayak cemong saat pakai alas bedak (pelembab) hahahaa ternyata aku kurang teliti dalam membaca keterangan produk.... Btw, produk ini untuk kulit berminyak jadi cocok sama kulitku yang suka berminyak inih.. Dan juga, kalau pakai bedak menggunakan sponge itu di tepuk-tepuk ya bukan di usap :)

[UPDATE!]- Menurut BA-nya, tetep pakai pelembab. Kemarin aku cemong karena kemungkinan pelembab aku yang ga cocok/sesuai dengan bedak ini....--





Jadi, bedak wardah aku untuk dirumah. Sedangkan maybeline aku masukin tas dan selalu aku bawa kemanapun aku pergi. Kenapa kayak gitu? karena, lebih simple. Ketika aku pergi aku make up seperti biasa dengan wardah. Kemudian saat diluar, ketika bedak sudah hilang dan aku bersihkan wajahku, untuk tampil fresh lagi aku tidak perlu ribet pake pelembab lagi trs pake bedak. Aku tinggal aplikasikan aja bedak maybeline ini dan taraaaaaaa, hasilnya pun cukup bikin wajah aku cerah kembali dengan tidak berlebihan dan natural.. Btw, kemasannya juga aku suka. sponge nya ga numpuk di bedaknya, cerminnya oke, modelnya manis, dan warnanya yang pink soft.

2. Baby Lips Love Lip Balm (Pink Lolita)
Bibir aku itu kering dan suka pecah-pecah (juga kebiasaan aku yang suka ngelentekin kulit bibir aku huhu bad habit). Aku excited banget untuk produk Baby Lips ini. Dan akhirnya aku apply di bibir aku yang kering ini dan hasilnya lucu banget. Walaupun mengkilat (namanya juga balm), tapi warnanya bagus. 



Next aku mau coba beli yang warna lainnya, selain Pink Lolita juga ada Cherry Kiss, Berry Crush dan Coral Flush. Iklannya itu melembabkan hingga 6 jam, dengan vitamin E, jojoba oil dan SPF 16. Babylips loves color akan merawat bibirmu agar tetap sehat dan tidak kering dengan warna yang fun. Penampakannya seperti ini 

sumber: google
source: Google

3. Volum Express Hyper Curl Black V2 (WaterProof)
Aku ga pernah sekali pun pakai mascara secara pribadi. Maksudnya, selain acara-acara yang di make up -in, aku ga pernah pakai mascara sendiri. Ga punya, dan belum berminat untuk punya. Tapi karena ini satu paket, aku tertarik untuk mencoba. Aku belajar pakai mascara, dan ternyata gabisa rapih hahaha akhirnya aku beliin penjepit bulu mata untuk melentikan dan juga sisir bulu mata biar bulu matanya ga nempel-nempel satu dengan yang lainnya.

Maap yaa aku masih baru banget dalam menggunakan mascara, masih belajar, Jadi hasilnya masih kayak gini, 80% hasilnya ini ga rapih bukan karena mascara-nya sih. Emang akunya yang belum canggih pakainya... Penjepit sama sisir yang aku pakai seperti ini:



4. (BONUS) Mini Book Make Up Guide 
Selain dapet 3 produk utama itu, dalam kemasan set produk juga berisi mini book make up guide dalam menggunakan 3 produk tersebut. Sebenernya aku baca-baca tuh seharusnya tiap pembelian 1 set itu free notebook (notes) atau make up pouch. Tapi entah mengapa aku tidak dapat salah satu dari hadiah itu. Maybe stoknya abis haha ...
Ini dia make up guide nyaa...


Isinya itu ada make up "My First Day Of High School", kemudian juga ada "My First Travel" dan yang terakhir ada "My First Party". Setelah itu, ada "How To Apply" dan juga ada Tips and Trick untuk Face, Lips, and Eye.Cukup berguna buat cewek kayak aku yang masih baru belajar dan mengenal alat-alat make up. :)


oke then...
Itu tadi produk Maybeline pertama yang aku pakai (langsung 3 produk ahaha), overall aku suka. Bahkan sepertinya aku addicted sama baby lipsnya hehe. Jadi kalau lagi pakai mini purse pas hangout, yang aku bawa cuma maybeline compact powder + Baby lips. simple and no need large space ... love love <3

- ao
thankyou :*